Scene 2 : I just try to maintain what I want – Ina

Al bilang, gue egois.

Sepertinya, klise sekali jika gue menginginkan cowok yang juga ditaksir sama sahabat gue. Tapi kalau harus melepaskan, gue mungkin bakal menjadi seseorang yang lemah—berhenti bahkan ketika gue belum mencobanya.

Mungkin, Al benar. Gue egois karena gue terlalu memaksakan keadaan. Gue hanya ingin berjuang sendirian tanpa ingin Drey ada dalam perjuangan gue.

“Lo berusaha buat Drey gak tau apa-apa, tapi dia tau semuanya, Na. Dia gak bodoh, karena dia sahabat lo. Lo mungkin gak ngerti apa yang gue coba bicarakan. Tapi gue gak bisa, Na. Bahkan kalau gue harus liat dia tersenyum bukan buat gue, dia punya bahu lain yang bisa buat dia tenang, gue rela. Seharusnya, cinta itu sportif, Na.”

Masih segar di ingatan gue ketika gue bilang ke Al, bahwa dia harusnya meyakinkan Ega bahwa Drey sudah punya seseorang disampingnya. Al bilang, dia berhenti. Bahkan hanya untuk sekedar meyakinkan.

Dia bilang, dia berhenti sepenuhnya.
Tapi gue bukan Al. Gue gak bisa seperti Al.

Gue akui, gue egois.
Gue lebih senang untuk membuat Drey terluka. Gue lebih memilih untuk berjuang dan bahagia sendirian. Gue menciptakan banyak ruang diantara teman-teman gue.

 “Ina!” Gue masih berusaha menenangkan perasaan gue ketika gue melihat Drey dibelakang gue. Raut wajahnya menandakan bahwa dia bahagia—sangat bahagia.
“Ega called me last night. He said he wanted to have a dinner with me tonight.”
Jika dia tau aku juga menyukai Ega, mengapa dia tega membuatku merasa hancur seperti ini? Dia tersenyum dan itu membuatku terluka.
“Drey..”


If Al doesn’t want to do this again, I will do it by myself ...


###

Okay, so we meet again after few months—or maybe a year since our last meeting.

This isn't like a fairy tale or Korean drama.
There's no mellow song or someone who plays violin.

This is about me and him. This is about us.
I don't know why I was so expecting him,
Ah, it's not an expectation,
I'm just trying to feel what I feel like.

Thank you for today, 
You make me smile again after problems attacked me all day.
Thanks for your food,
The taste is a little weird but it is still edible.

You're a cashier today, right?
That's kinda impossible for me to see something like that. But of course I know you have changed to be a better person.

Congratulations, 
You've done it!

I hope you know I'm always here for you.
Whenever you want to tell me about everything I'm ready to hear that.

We have a different meaning gaze when we meet.
While I worry you are hurt too much, you want me to let you hurt.
There are things that can't be continued anymore. But sometimes I'm still selfish to do it.

Hey, don't give up for her because I haven't given up yet for you.
We have two choices in our life. You want to fight or retreat for something you want to reach.

I just want to tell you,

“Kalau hari itu kamu cegah dia pergi, mungkin sampai saat ini, kamu gaakan kecewa. Kecewa itu sakit.” 


Picture is taken from http://www.kompasiana.com/fenomenye/orang-orang-menjengkelkan-di-antrean-kasir_552877b9f17e6145518b45f2

I've missed you.

by on July 19, 2013
Okay, so w e meet again a fter few months —o r maybe a year since our last meeting. This isn't like a fairy tale or Korean dr...