EIGHT - Bab 2 Scene 2
Scene 2 : I just try to maintain what I want – Ina
Al
bilang, gue egois.
Sepertinya,
klise sekali jika gue menginginkan cowok yang juga ditaksir sama sahabat gue.
Tapi kalau harus melepaskan, gue mungkin bakal menjadi seseorang yang
lemah—berhenti bahkan ketika gue belum mencobanya.
Mungkin,
Al benar. Gue egois karena gue terlalu memaksakan keadaan. Gue hanya ingin
berjuang sendirian tanpa ingin Drey ada dalam perjuangan gue.
“Lo
berusaha buat Drey gak tau apa-apa, tapi dia tau semuanya, Na. Dia gak bodoh,
karena dia sahabat lo. Lo mungkin gak ngerti apa yang gue coba bicarakan. Tapi
gue gak bisa, Na. Bahkan kalau gue harus liat dia tersenyum bukan buat gue, dia
punya bahu lain yang bisa buat dia tenang, gue rela. Seharusnya, cinta itu
sportif, Na.”
Masih
segar di ingatan gue ketika gue bilang ke Al, bahwa dia harusnya meyakinkan Ega
bahwa Drey sudah punya seseorang disampingnya. Al bilang, dia berhenti. Bahkan
hanya untuk sekedar meyakinkan.
Dia
bilang, dia berhenti sepenuhnya.
Tapi
gue bukan Al. Gue gak bisa seperti Al.
Gue
akui, gue egois.
Gue
lebih senang untuk membuat Drey terluka. Gue lebih memilih untuk berjuang dan
bahagia sendirian. Gue menciptakan banyak ruang diantara teman-teman gue.
“Ina!”
Gue masih berusaha menenangkan perasaan gue ketika gue melihat Drey dibelakang
gue. Raut wajahnya menandakan bahwa dia bahagia—sangat bahagia.
“Ega
called me last night. He said he wanted to have a dinner with me tonight.”
Jika
dia tau aku juga menyukai Ega, mengapa dia tega membuatku merasa hancur seperti
ini? Dia tersenyum dan itu membuatku terluka.
“Drey..”
If
Al doesn’t want to do this again, I will do it by myself ...
###
No comments:
Post a Comment